Workshop Penulisan Proposal PKN dan Skripsi untuk Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

Proposal Praktek Kerja Nyata (PKN) dan Skripsi merupakan momok yang menakutkan bagi mahasiswa semester akhir. Banyak yang mengeluhkan beratnya membuat proposal PKN,  khususnya untuk dapat diterima oleh instansi yang ingin dituju. Oleh karena itu, Laboratorium Ilmu Pemerintahan menyelenggarakan acara bertajuk “Workshop Penulisan  proposal PKN dan Skripsi” bagi seluruh mahasiswa Ilmu Pemerintahan angkatan 2010. Bertempat di aula Gedung FISIP lantai tujuh pada Sabtu (15/12). Acara ini menjadi ajang pelatihan dalam penulisan dan penyusunan proposal PKN maupun skripsi bagi mahasiswa yang sudah memasuki semester lima.

Acara yang dimulai pada pukul delapan pagi ini dibuka oleh Fathur Rahman, S.IP., M.A. selaku Ketua Laboratorium Program Studi Ilmu Pemerintahan. Pada acara tersebut, bertindak sebagai moderator Dedi Zulkarnain Pratama dan para pemateri yang berasal dari dosen-dosen internal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Muhtar Haboddin S.IP., M.A dari Prodi Ilmu Pemerintahan, Prodi Hubungan Internasional Yusli Effendi, S.IP., M.A. dan terakhir Rachmat Kriyantono, Ph.D. selaku dosen Pascasarjana FISIP UB.

Acara dibagi dalam tiga sesi pemaparan materi, sesi pertama diisi oleh Rachmat Kriyantono,Ph.D. dengan menjelaskan filsofofi PKN dalam konteks lingkungan FISIP. Ia menjelaskan bahwa konsep PKN yang dianut oleh FISIP merupakan gabungan dari KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PKL (Praktek Kerja Lapangan).

“KKN seperti yang kita kenal adalah setaraf magang, bisa di kantor, perusahaan ataupun institusi. Sedangkan PKL adalah bentuk pengabdian mahasiswa dalam kehidupan masyarakat berdasarkan teori yang diajarkan kepada si mahasiswa.” Papar lulusan Edith Cowan University Australia itu.

Sesi kedua diteruskan oleh Muhtar Haboddin,S.IP.,M.A. dengan materi etika penulisan. Pria paruh baya ini menerangkan betapa etika sangat penting bagi penulis, apalagi dalam konteks membuat skripsi sebagai syarat lulus menjadi sarjana.

“Kita boleh mengutip banyak atau sedikit asal mencantumkan nama dan sumber yang dikutip. Kalau tidak mencantumkan itu namanya plagiat” jelas lelaki asal Jeneponto tersebut.

Teknis penulisan sumber kutipan dibagi dalam dua jenis, pertama catatan tubuh dan catatan kaki, “Tapi khusus untuk mahasiswa sebaga penulis pemula, penggunaan catatan kaki lebih direkomendasikan dalam pembuatan makalah. Gunanya untuk mempermudah dosen menemukan sumber kutipan”, papar dosen lulusan S2 Politik UGM itu.

Pada sesi terakhir workshop diisi oleh Yusli Effendi dengan materi tips dan trik “Menulis Proposal Skripsi dan Skripsi”. Materi ini merupakan materi yang penting ketika mahasiswa masih banyak yang takut akan penulisan skripsi yang menguras tenaga, pikiran dan waktu. Beberapa cara yang bisa diterapkan mahasiswa adalah melihat permasalahan yang diangkat dalam skripsi dengan tingkatan secara luas menuju yang paling sempit.

“Diantaranya dengan melalui tahapan perspektif, teori, konsep, variabel, indikator dan parameter.” Jelas Dosen Prodi Hubungan Internasional tersebut. Acara kemudian diakhiri dengan latihan menulis proposal skripsi dengan metode yang telah diajarkan kepada peserta.

Manfaat dari acara Workshop Penulisan  proposal PKN dan Skripsi ini diantaranya adalah memberi motivasi kepada mahasiswa Ilmu Pemerintahan angkatan 2010 sebagai upaya persiapan PKN serta memandang proposal skripsi dan skripsi itu sendiri sebagai suatu hal yang tidak terlalu menakutkan. Tips dan trik yang diajarkan juga menjadi pedoman bagi peserta, sebagai angkatan pertama mereka juga bisa membuat skripsi yang berkualitas dan tidak kalah dari jurusan-jurusan lain yang sudah meluluskan mahasiswanya masing-masing.

sumber

Leave a Reply